Sabtu, 17 Januari 2009

Pelaksanaan Block Manuring System (BMS) dgn Menggunakan Alat Until Manure Divider System (MDS) di Pondok Labu Estate

Dibuat tahun 2004, oleh Hendar Sudrajat Block Manuring System (BMS) adalah system pemupukan yang dilakukan blok per blok per jenis pupuk, menggunakan tenaga tim yang tetap dan terlatih dengan teknis aplikasi yang tepat dosis, tepat waktu dan tepat sasaran sesuai rekomendasi yang telah ditentukan serta memperhatikan efesiensi biaya tenaga kerja.
Dosis yang direkomendasikan adalah dari hasil analisa daun dan produksi yang dilakukan oleh Departemen Riset. Dari analisa tersebut dapat diketahui status hara, apakah tanaman pada status tinggi, optimum , rendah atau bahkan defisiensi terhadap hara tertentu.

KONDISI STATUS HARA KEBUN PLE

Deskripsi

Status

Hara “N”

Hara “P”

Hara “K”

Hara”Mg”

Hara “B”

Luas

%

Luas

%

Luas

%

Luas

%

Luas

%

TINGGI

39

1.15

-

-

135

3.00

27

0.80

31

0.92

OPTIMUM

2,615

77.21

2,694

79.54

2,166

63.95

3,297

97.34

2,969

87.66

RENDAH

412

12.16

632

18.66

643

18.98

63

1.86

387

11.43

DEFISIENSI

321

9.48

61

1.80

443

13.08

-

-

-

-

TOTAL

3,387

100

3,387

100

3,387

100

3,387

100

3,387

100

Sumber: Guthrie Research Chemara , Rekomendasi Pemupukan tahun 2004

Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan BMS adalah : 1. Penggunaan system untilan,
  • Yaitu dengan mengeluarkan dan menghaluskan pupuk dan digonikan kembali dengan berat yang lebih ringan ((12-16 kg/until) dari berat aslinya (1 sak = 50 kg)].Kecepatan pekerjaan until pupuk dengan hasil dan kualitas yang baik ditentukan oleh kondisi pupuk, alat until yang digunakan dan tenaga yang terlatih. Dibeberapa kebun terdapat berbagai macam alat until, antara lain Kayangan Equipment System (KES). Di kebun PLE telah dibuat dan digunakan alat until yang dinamakan Manure Divider System (MDS) yang merupakan modifikasi dari alat until KES.
CARA PENGGUNAAN ALAT UNTIL MDS (Manure Divider System)
  • 1. Lakukan penimbangan jumlah kg pupuk yang akan diuntil masukkan ke Bak 3 (Tempat Penakar Pupuk), lihat tanda batas yang tertera pada plastik transparan yang terdapat pada bagian depan (misal NK Blend 13 Kg batas tanda huruf S).
  • 2. Pindahkan pupuk dari gudang ke Bak 1 (Bak tempat penghalus pupuk) tiap 20 sak atau 1 ton, pupuk dikeluarkan dari goni, yang membatu atau menggumpal dihancurkan menggunakan kayu bulat, yang sudah halus didorong masuk ke Bak 2 (Bak pupuk yang sudah halus).
  • 3. Pada Bak 2 yang mempunyai kemiringan 45 % pupuk halus dapat dengan mudah meluncur menuju pintu yang bila dibuka ke atas pupuk akan masuk ke Bak 3.
  • 4. Pupuk yang masuk ke Bak 3 dan telah mencapai tanda batas huruf S (sesuai contoh) pintu bak 2 ditutup dan pintu pada bagian bawah bak 3 dapat dengan mudah dibuka dan pupukpun masuk ke karung untilan .
KELEBIHAN ALAT UNTIL MDS:
  • - Mudah digunakan, penutup dan pembuka tidak mudah macet.
  • - Kehalusan pupuk dapat lebih terjamin
  • - Out put lebih tinggi, dari hasil perhitungan diperoleh norma HK sebagai berikut:
  1. Pupuk NK Blend, dan pupuk urea : 2, 25 ton/ HK.
  2. Pupuk RP, Kieserit dan Dolomit : 2,00 ton/HK
2. Waktu Pelaksanaan
  • Aplikasi pemupukan harus memperhatikan kondisi cuaca (musim). Pemupukan yang mengandung unsur N dihindari aplikasi pada musim kemarau (N akan menguap).Juga aplikasi dihindari bila diperkirakan hujan lebat akan turun, N mudah larut dan hanyut terbawa air hujan (potensial run-off pupuk). Ketersediaan jenis dan jumlah pupuk yang diperlukan juga harus tersedia di kebun tepat pada waktunya, dan stock pupuk lama harus digunakan lebih dahulu (Prinsip FIFO : first in first out).
3. Kondisi Areal.
  • Piringan harus dalam keadaan bersih lebar 2 meter, bebas dari genangan air, penempatan rumpukan pelepah dan atau janjangan kosong secara sistimatik mengikuti arah kontur lereng. Pastikan sarana seperti MR, CR, jembatan dan pasar rintis benar-benar dapat menunjang kelancaran transportasi dan pelaksanaan aplikasi pemupukan.
4. Organisasi Kerja.
  • Pemahaman dan pelaksanaan yang benar terhadap Standard Operational Procedure (SOP) bagi masing-masing pelaksana (Supervisi, krani, tenaga until, knek, pengecer, penabur, dan pengumpul karung ) berperan penting dalam mengatasi persoalan-persoalan yang sering dijumpai dalam pelaksanaan BMS.
5. Pemeriksaan Mutu Hancak Pemupukan.
  • Segera pada blok-blok yang telah selesai diaplikasi pupuk, dilakukan pemeriksaan kualitas tabur menggunakan format Logsheet Manuring Quality Check oleh mandor pupuk , mandor I dan asisten serta Manager. Pencatatan nomor baris, kualitas penaburan tiap pokok yang terdiri dari pokok ditabur merata, pokok ditabur tidak merata, dan pokok sama sekali tidak ditabur akan dapat diketahui siapa tenaga penaburnya. Penerapan sanksi denda diberlakukan terhadap diskriminasi penaburan untuk lebih menjamin kualitas penaburan.
Gambar Pemeriksaan mutu hancak pemupukan dan contoh format.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar